Wednesday, April 27, 2016

The Three Mas-Kentir..

(Note untuk judul : Mas Kentir = laki-laki gila, laki-laki tidak waras)

Hai semuanya !
Akhirnya nih hari ini aku kembali bersama post baru blog aku. Setelah kemarin aku berpendapat tetang Anindya Kusuma Putri, kemudian menulis juga soal Gading Model Search 2016, sekarang aku bakal cerita soal beberapa pengalaman ku berteman dengan beberapa laki-laki. Ini berteman dalam artian sesungguhnya ya. Dan di awal, aku bilang bahwa post ini murni menceritakan apa yang aku alami dan rasakan, tidak dikurangi dan ditambahi, dan tidak ada sedikitpun niat untuk menyebarkan sifat buruk orang lain, benar-benar ingin memberi kalian sudut pandang baru dalam memahami pola pertemanan dengan laki-laki. Dalam post ini aku akan menceritakan pertemanan ku dengan 3 orang laki-laki yang berbeda. So, lets get started !

Okay, yang pertama aku akan menceritakan pengalaman ku berteman dengan seorang senior di kampus lama ku. Sebut saja A. Aku sendiri mengenal A baru beberapa bulan lalu. Kalau tidak salah bulan September 2015. Kami bertemu di salah satu majelis ilmu di Solo. Tidak ada kenalan resmi (say Hi kemudian berjabat tangan dan saling menyebutkan nama) diantara kami. Kami bertemu, kemudian setelah aku pulang dari majelis itu, dia mengubungi ku via line. Dan komunikasi diantara kami terjadi. Keesokan hari nya, si manusia ini datang ke rumah secara tiba-tiba. Awalnya cukup ngerasa serem sih karena ya baru kenal sehari, dan tiba-tiba dateng ke rumah. FIRASAT !

Setelah kejadian itu, kami jadi cukup sering ngobrol via line sih. Baru beberapa hari komunikasi, ternyata manusia ini sudah mulai curhat kemana-mana. Dia cerita tentang keluarganya, tentang dia yang mengaku tidak punya hubungan dengan gadis manapun dan tentang dia yang sedang mencari pendamping hidup. Aku menanggapinya biasa aja sih. Karena memang sudah cukup sering ada dalam situasi seperti ini, jadi lumayan terbiasa lah. Nah, tetapi si manusia ini tidak berhenti sampai disitu. Singkat cerita dia masih selalu menghubungi dan masih dengan bahasa yang persuasif. Namun aku ya aku (bagaimana aku bersikap terhadap laki-laki, kamu bisa baca di postingan sebelumnya), tetap biasa aja meskipun kadang juga kepikiran "kok dia kelihatan punya perangai baik sih. kok dia kelihatan nya agamanya baik ya" seperti itu.

Semua berubah ketika negara api menyerang. 2 minggu setelah kami berkenalan, tepatnya di awal bulan Oktober, seorang perempuan menelpon ku dan mengaku bahwa dia adalah calon istri dari manusia bernama A itu. Kaget dong. Apalagi si embaknya itu sempat melontarkan kata-kata yang tidak enak di dengar. Aku mencoba menjelaskan bahwa kami memang tidak ada apa-apa. Aku menjelaskan bahwa dari pihak aku memang tidak mengadakan apa-apa dengan manusia satu ini. Kemudian bodoh nya aku, aku bertanya pada si manusia bernama A itu. Dan A menjawab -Demi Allah dia menjawab seperti yang aku tulis- "Itu cuma perempuan yang suka sama aku kok, tapi aku enggak suka sama dia". Setelah itu, aku tidak merasa curiga lagi. Biasa aja. Dan hubungan ku dengan si perempuan ini sangat tidak baik. Setelah kejadian itu manusia bernama A ini semakin gencar mendekati ku. Beberapa kali datang ke rumah padahal pas itu, posisi aku sedang di Bintaro. Si A bilang "Mau ke rumah kamu, silaturahmi sama bapak ibu kamu." Gadis mana coba yang enggak melting. (IYA, AKU GAMPANG BANGET MELTING. PUAS ? :"[[ ). Dan beberapa kejadian bikin melting lainnya terjadi selama aku ada di Bintaro dan dia di Solo.
Setelah kejadian di telpon si embak-embak itu, pasti tahu lah ya bagaimana bencinya aku sama embak embak itu. Yakali dia udah ngomong kasar sama aku, masa aku enggak marah. Tapiiiii, beberapa minggu kemudian, setelah dapat pencerahan dari Allah aku tiba tiba minta maaf nih sama si perempuan itu. Aku bilang kalau aku tulus minta maaf, aku bilang kalo aku beneran tidak ada maksud merebut calon suami dia, seperti yang dia tuduhkan. Dan mungkin karena si perempuan ini bisa membaca niat baik ku, si embak ini akhirnya menceritakan semua nya. Bahwa memang manusia bernama A itu adalah pacarnya, bahkan si A ini sudah sempat membicarakan masalah pernikahan ke orang tua pihak perempuan. Si perempuan menunjukkan beberapa chat nya dengan si manusia bernama A tersebut. Dan WOW ! Tercengang sodara-sodara ! Betapa bodohnya aku selama itu ! Dan pada hari kami saling memaafkan itu, ternyata si embaknya sudah agak lama mengakhiri hubungan dengan si A karena bagi dia, penjelasan A terlalu rumit dan tidak masuk akal. Bagus mbak, kamu masih berpikiran logis.
Dan sampai akhir bulan Maret 2016 ini, manusia bernama A masih mencoba menghubungi ku bahkan pernah ibu nya juga menghubungi ku (entah ibunya beneran atau dia bohong lagi dengan menggunakan nomor hape ibunya, aku tidak tahu) dan sepertinya dia belum tahu bahwa aku sudah tahu kalau dia berbohong selama ini ! WOW !

Next story !
Kisah ini datang dari hubungan pertemanan ku dengan kakak tingkat SMP yang kebetulan juga menjadi kakak tingkat kuliah di kampus ku yang sekarang. Rumor yang beredar sejak aku masih di semester awal kuliah di sini adalah si (kita sebut dia dengan sebutan) B ini memiliki ketertarikan dengan aku. Namun aku ya aku. Tetep kekeuh merasa tidak mau tahu kalau si manusia yang bersangkutan tidak bilang secara langsung tentang ketertarikan nya. Nah, ternyata si B ini memang tidak bilang. Jadi bukan salah ku dong, kalau aku tetap memegang prinsip ku. Kemudian kami menjadi jarang berkomunikasi karena akhirnya aku bergabung dalam sebuah organisasi yang sangat menyenangkan. Organisasi yang sangat toleran, sangat terbuka dan bonusnya, memiliki senior yang cukup berpengaruh di kampus. Nah, entah kenapa, saat aku bergabung dalam organisasi ini, kemudian beberapa kali bertemu dengan B di warung kopi, dia selalu menjelekkan organisasi ini. Mulai dari organisasi nya itu sendiri, sampai dengan orang di dalam nya. Si B bilang bahwa manusia dalam oraganisasi itu hanya memanfaatkan kecantikan ku saja (padahal enggak cantik-cantik amat juga), dan kalimat gunjingan lain. Singkat cerita, kemudian kami jarang berkomunikasi selama beberapa bulan dan aku mendengar kabar bhwa si B sudah menjalin hubungan dengan seorang mahasiswi di kampus ku yang sekarang, dan ternyata aku mengenal gadis itu cukup baik. Aku beneran seneng pas denger kabar itu. Sumpah !

Kemudian semua berubah ketika si B ini ternyata penempatan di daerah dekat Bintaro. Kemudian beberapa bulan lalu, karena dia lumayan sering ke Bintaro, kami jadi sering ngobrol lagi. Nah karena intensitas ngobrol yang cukup sering itu, suatu ketika -ini demi Allah terjadi- dia mengutarakan ketertarikan nya kepada ku. Dan pas aku tanya terkait hubungan nya dengan si perempuan teman ku itu, -demi Allah dia menjawab seperti yang aku tulis tanpa di kurangi dan ditambahi- "Aku sama "menyebut nama perempuan" enggak ada apa apa kok. Cuma teman dekat dan tidak ada komitmen apapun". Dia bilang kalimat itu beberapa kali. Nah, menanggapi apa yang dia bilang, aku sendiri sejujurnya saat itu memang masih tidak tertarik dan biasa saja, oleh karena itu aku bilang "biasa aja lah mas. layaknya temenan biasa".

Dan beberapa hari kemudian. Si gadis yang diakui B sebagai temen dekat nya ini, membuka komunikasi dengan ku. Dia menginterogasi ku dengan berbagai pertanyaan. Dan aku menjawab dengan sejujurnya. Selama chatting berlangsung si gadis ini masih tertawa-tawa. Tetapi setelah dia selesai bertanya dan giliran aku menyampaikan kronologis cerita versi aku, nomor aku di blokir sodara-sodara. Mulai dari situ kemudian aku sedikit tidak hormat kepada gadis ini. Nomor di blokir beberapa hari. Dan dia menulis status di salah satu sosial media nya yaitu twitter :


Masih dengan pikiran yang positif karena percakapan kami diakhiri dengan senyum dan ucapan terimakasih dari dia (meskipun kemudian saya di blokir) saya tetapp mencoba ramah. Pernah suatu ketika kami berpapasan di koridor kampus, saya menyapa dia. Dan apa yang terjadi, dia bahkan memalingkan wajahnya sodara sodara. Jujur saya tidak suka manusia bermuka dua dan bertingkah kekanank-kanakan seperti itu. Bagi saya mendingan ribut di depan, tapi kemudian semua saling berbesar hati. Hmm, dasar kepala nanas!
Dan kampret nya lagi, manusia super pembohong bernama B itu beberapa hari lalu masih sempet nya chat aku untuk minta penjelasan apa yang terjadi di antara aku dan gadisnya. Hellooo mas. Kalau dalam hal ini saja kamu lebih ingin mendengar cerita ku dari pada mendengar cerita gadis yang mengaku pacar mu (dan kamu akui hanya sebagai teman dekat mu), jadi sebenarnya kalian ini bagaimana ? kemudian seketika aku blokir nomor nya. Bukan untuk memutus tali silaturrahmi. Namun lebih kepada menjaga diri sendiri dan nama baik !

Yes, akhirnya sampai di manusia terakhir. (Huuff, ngos-ngosan juga ya ternyata)
Manusia terakhir ini adalah kakak tingkat ku SMP juga, dan kakak tingkat ku di kampus ku yang sekarang. Dari awal aku kenal dia sejak aku masuk SMA, emang si manusia (sebut saja C) ini sudah sangat ramah dan seru. Bahkan sampai beberapa minggu lalu sebelum ada masalah menerpa. wkwkwk

Cerita bermula ketika suatu malam, manusia C ini mengirimkan aku sms yang memintaku untuk melakukan sesuatu, tepatnya menjawab sebuah pertanyaan yang datang dari pacarnya, jika nanti pacarnya menanyai aku terkait suatu hal. Nah, bodohnya aku, aku melakukan seperti yang dia bilang dan ternyata si pacar nya atau si gadisnya ini marah marah sama aku di TWITTER sodara sodara. Kalian bisa cek twitter aku dan temukanlah seorang gadis mengumpat kepada ku. Seketika aku berpikir wah pasti ada yang nggak bener nih. Kemudian si C sms lagi dan memintaku untuk melakukan instruksi selanjutnya. Seketika aku menjawab "Mas, aku bukan boneka yang bisa kamu suruh-suruh. Plis jika kamu ada masalah dengan pacar kamu, selesaikan berdua. Jangan bawa bawa aku. Aku ngak tahu ini ada apa". Kemudian karena si perempuan ini melanjutkan acara ngomel, aku pun kemudian ikut curhat di twitter.


Nah gara gara twitter ini lah, keesokan paginya si perempuan ini menghubungi aku via Line. Menanyakan apa maksud dari tulisan ku di twitter. Aku jelaskan bahwa tindakan dia dengan marah di media sosial dan me-mention aku itu sungguh tidak sopan. Kemudian dia meminta penjelasan dari sisi ku, dan dia membandingkan dengan penjelasan yang dia terima dari si C. Dia meminta bukti bahwa selama ini si C lah yang selalu mengajak ku main, dan meminta bukti bahwa memang aku selalu menolak. Aku merasa di atas angin dooong. Aku kirimkan semua screenshoot percakapan ku dengan si C, akau kirimkan call log ku dengan si C. Dan kemudian si perempuan ini bilang. "berarti selama ini aku yang dibohongi dan kamu yang difitnah Yas. Dia bilang ke aku bahwa selama ini kamu yang ngejar-ngejar dia, bahwa kamu yang selalu ngajak kesana kemari. Maaf ya karena sudah menuduhmu yang tidak tidak." Seketika aku denger cerita itu, rasanya pengen aku setrika deh itu mulut laki-laki. Setelah mendengar cerita itu, aku kirimkan pesan ke laki-laki tersebut : "Aku hanya berharap kamu akan menikah dengan si perempuan itu dan kalian memiliki hubungan keluarga yang baikda memiliki putri yang cantik, agar kalian sebagai orang tua tahu, betapa sakitnya di fitnah itu."

Yap, itu tadi kisah ku bersama tiga teman laki-laki yang luar biasa. Mereka benar benar luar biasa. WOW !!
Dan karena kejadian ini aku kemudian mengoreksi ke diri sendiri (Yep, aku introspeksi diri. Karena begitulah pengalaman, menjadi guru bagi yang mengalami) tentang pola hubungan ku dengan laki-laki. aku sebaiknya arus bagaimana ? Help please !

Dan sekali lagi, ini adalah pengalaman yang terjadi kepada ku. Memang tidak menyenangkan. Tapi aku benar-benar belajar banyak dari ketiga cerita tersebut. Dari ketiga kejadian itu aku berharap, semoga kalian tidak pernah mengalami nya ya. Dan semoga kalian bisa memetik pelajaran dari apa yang aku alami. Maaf banget kalau postingan kali ini agak panjang, membosankan ddan banyak typonya, karena emang ngetiknya sambil ngantuk. hehe
See you soon :*
Share: