Monday, February 1, 2016

SUKA DUKA MENJADI GURU PRIVAT

Ola everyone !
Selamat menikmati terik matahari pertama di bulan Februari, yang konon katanya bulan cinta. hehe

Mungkin Februari adalah bulan cinta bagi sebagian orang, namun bagi sebagian orang lain yang memiliki profesi sebagai guru privat, bulan Februari adalah bulan-bulan menuju sibuk karena kebanyakan sekolah akan melaksanakan ujian tengah semester di akhir bulan Februari, sehingga permintaan jam mengajar akan meningkat. Hal ini pada dasarnya adalah hal yang sangat biasa terjadi. Namun bagi saya yang juga akan menjalani ujian akhir semester 5 di bulan Februari, tentunya hal  ini menjadi sedikit lebih rumit.

Yap. Trade off dan kebimbangan seperti itu lah yang sering dialami oleh para mahasiswa yang mengambil part time job sebagai guru privat, termasuk saya. Namun ternyata -menurut saya- memiliki profesi sebagai guru privat tidak hanya membicarakan efek negatifnya terkait kepusingan dalam hal membagi waktu, tetapi juga membawa efek menyenangkan. Apa saja hal-hal menyenangkan yang bisa kamu dapat saat menjadi pengajar privat ? Dan apa saja hal-hal memusingkan yang harus kamu biasakan saat menjadi guru privat ?

1. Kesempatan untuk belajar komunikasi personal, baik kepada murid ataupun orang tua murid. 
Mungkin ini adalah salah satu hal yang bisa saya pelajari saat mengajar murid. Pernah suatu hari saya mengajar murid saya, kelas 2 SD. Saat itu saya dan ibu dari murid, sudah bersepakat akan belajar pada pukul 2 siang. Tetapi, saat saya sampai di rumah sang anak di daerah Alam Sutera, si anak masih tidur siang dan dengan terpaksa, anak ini harus dibangunkan untuk belajar. Ternyata sang ibu lupa memberi tahu ke rumah bahwa saya akan datang pada pukul 2. Alhasil, si anak menangis karena merasa tidur siang nya terganggu dan ngambek., sehingga tidak mau belajar. 

Disitulah kecerdikan seorang guru privat diuji. Bagaimana bisa membujuk murid agar mau belajar, bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bagaimana cara membujuk murid yang masih kecil dan imut imut itu, supaya mau belajar meskipun nyawa nya belum berkumpul setelah bangun tidur. haha

2. (sometimes) Harus merelakan waktu hangout dan bahkan waktu belajar bareng teman.



Saat sudah memutuskan untuk menjadi guru privat, maka pasti ada resiko dari keputusan tersebut. Salah satu resiko yang sudah sangat nyata adalah berkurang nya waktu yang kita miliki untuk diri sendiri. Hal ini semakin saya rasakan akhir-akhir ini saat saya memiliki 4 murid dengan jadwal menganjar masing-masing murid 2 kali dalam seminggu. Senin sampai jumat saya, hampir selalu terisi jadwal mengajar. Hal ini membuat saya sering melewatkan acara jalan bareng teman dan bahkan belajar bareng, Ya mau bagaimana lagi. Semua saya kemballika kepada diri saya sendiri. Saya berani memilih sebuah pilihan maka saya juga harus berani mengambil resiko nya.

3. Belajar manajemen waktu, seriusan !


(sumber : google.co.id)
Yup, masih berhubungan dengan yang poin 2. Dikarenakan waktu mengajar dan waktu belajar saya lebih banyak waktu mengajarnya, maka saya mau tidak mau harus belejar untuk me-manage waktu yang saya punya sebaik mungkin. Saya ingin mengusahakan agar semua nya seimbang, antara akademis dan kegiatan "ekstra kurikuler". Dari memiliki kesibukan menjadi guru privat inilah saya belajar untuk mengalokasikan waktu sebaik-baiknya. Jam berapa saya harus bangun, jam berapa saya harus on the way, berapa jam saya harus olahraga, berapa jam saya harus belajar, jamberapa saya harus sampai di kos, dan sebaginya. Darisanalah akhirnya saya belajar untuk menghargai waktu sekaligus berusaha memanfaarkan waktu dengan sebaikbaiknya :)

Yeah, mungkin itu beberapa dari banyak hal yang bisa saya share kepada kalian terkait suka duka menjadi mahasiswa yang memiliki profesi sebagai guru privat. Semoga menjadi bahan pertimbangan bagi kalian yang akan memutuskan untuk menjadi guru privat ya. Jangan takut mencoba hal baru, termasuk menjadi guru privat :)

-End
Yasinta Adhiguna, guru privat dari beberapa murid dari jenjang pendidikan SD sampai dengan SMA. Terimakasih untuk murid murid saya yang telah membuat saya belajar untuk menjadi kakak dan teman  yang baik, serta membuat saya belajar untuk menjadi calon ibu yang baik dan pegertian juga :)
Share: